Banyak pengguna jalan sedih atau kesal ketika rute jalannya terkena dampak banjir. Berikut ini ada tips praktis bila terpaksa melaluinya.
Awal 2014 ini tepat setahun lalu dimana Jakarta dan daerah penyangga seperti Depok, Bekasi dan Tangerang terkena dampak banjir hebat. Intensitas hujan yang begitu tinggi membuat sebagian pengguna kendaraan bermotor harus berpikir dua kali jika ingin melintasi jalan yang tergenang air.
Bagi para pengguna SUV maupun mobil berbodi besar dengan jarak ground clearance tinggi (jarak antara permukaan bodi dengan tanah) mungkin masih no problem menerjang jalan banjir dengan ketinggian sekitar -+70 cm tapi bagi pengemudi sedan, MPV atau hatchback? Persoalannya tentu menjadi lain.
“Batas aman maksimum ketinggian air yang dapat dilalui adalah setengah dari diameter roda kendaraan jika lebih tinggi dari itu disarankan mencari alternative jalan lain,” kata Agus, Service bengkel .
Lalu bagaimana jika para pengguna non SUV atau Jip, yang mau tidak mau terpaksa menerjang banjir karena hanya ada satu jalan yang harus ditempuh? Ingat asalkan volume air masih dapat ditolerir tidak melebihi dari seperempat diameter roda mobil, minimal 30 sampai 50 cm. Pun demikian tetap ada beberapa hal perlu Anda dicermat bila terpaksa harus melalui jalan dengan kondisi tersebut.
- Pertama, menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan, karena mobil yang ada di depan juga dapat berfungsi sebagai patokan atau tanda, sebagai ukuran seberapa tinggi genangan air yang dilalui selain itu anda dapat cepat mengantisipasi jika ada lubang besar.
- Bawalah mobil Anda dengan kondisi kecepatan terjaga atau konstan tidak pelan juga tidak kencang, sebab jika dipacu pada kecepatan tinggi beresiko memunculkan ombak atau riak air yang justru dapat masuk ke ruang pembakaran mobil via filter udara dan berpotensi bikin mogok.
- Posisikan gigi transmisi di gigi rendah, untuk tipe otomatis (L) atau (1) untuk manual. Pasalnya beban kerja mesin lebih berat ketika melewati banjir.
- Anda tidak perlu khawatir, air masuk ke dalam saluran knalpot atau saluran gas buang, sebab selama mesin masih hidup, air yang masuk tersebut terdorong keluar.
- Jangan memainkan pedal gas terlalu dalam saat mobil melawati jalan banjir. Kenapa? Karena filter udara semakin kuat menyedot udara sehingga berpotensi mengisap air.
- Hindari berhenti di tengah banjir. Karena saat mobil berhenti, air akan terus bergerak dan pergerakan kendaraan dari arah lain memunculkan riak air dan memungkinkan permukaan air naik sampai ke ruang mesin.
- Setelah melewati genangan, jangan langsung untuk tancap gas. Cukup berbahaya karena kondisi rem kita masih sangat licin. Untuk itu, lakukan mengerem kecil berulang kali hingga terasa menggigit kembali.
- Untuk mobil dengan transmisi manual, usahakan tidak menginjak pedal kopling saat berada di genangan banjir. Mengapa? Menginjak kopling di genangan banjir membuat air masuk ke transmisi. Dan dapat merusak komponen transmisi lantaran oli sudah bercampur air.
- Jika rute yang Anda lewati bukan jalur yang sering dilalui, usahakan jangan melintas pinggir atau tepi jalan karena bisa jadi terdapat selokan atau got.
- Terakhir, kalau mesin mendadak mati saat menerjang banjir jangan mencoba untuk menghidupkannya kembali. Karena hal tersebut jika dilakukan beresiko kerusakan yang lebih berat pada komponen mesin lainnya (efek water hammer). Segera minta pertolongan pada jasa derek untuk dibawa ke bengkel resmi terdekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar